Komisi VI Dukung Pengembangan PT. Barata Indonesia

13-03-2019 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijana memberikan keterangan saat Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke PT. Barata Indonesia (Persero) di Gresik, Jawa Timur. Foto: Chasbi/rni

 

 

Komisi VI DPR RI mendukung PT. Barata Indonesia (Persero) menjadi industri strategis yang tumbuh dan berkembang. Terutama, kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijana, sejak perusahaan yang berlokasi di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur itu mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) dengan nilai sebesar Rp 500 miliar.

 

“PT. Barata Indonesia (Persero) telah memproduksi beberapa peralatan alat berat, terutama peralatan untuk pabrik gula, peralatan kereta api barang  dan beberapa peralatan yang di ekspor ke Amerika jadi kita perlu mendukung industri strategis ini yang kelihatannya sudah tumbuh,” kata Azam saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke PT. Barata Indonesia (Persero) di Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/3/2019).

 

Selain menggelar pertemuan dengan Direksi PT. Barata Indonesia (Persero), Tim Kunspek Komisi VI DPR RI juga meninjau langsung kondisi bagian produksi salah satu perusahaan BUMN ini. Azam mengaku melihat beberapa peralatan untuk pabrik kelapa sawit dan peralatan yang bekerjasama dengan Jerman yang dipakai Pelindo III.

 

Selain itu ada juga seperti Cement Kiln berdiameter 4,6 meter yang dipesan oleh Maroko. Jadi artinya kita perlu mendukung PT. Barata Indonesia (Persero) untuk bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak lagi,” tambah legislator Partai Demokrat itu.

 

Azam memastikan, pihaknya senantiasa mendukung tumbuh dan berkembangnya industri strategis seperti PT. Barata Indonesia. Komisi VI DPR RI meminta kepada pemerintah dan Kementerian terkait khususnya Kementerian Perindustrian, untuk mendukung industri tersebut.

 

“Dari hasil (produksi) PT. Barata Indonesia, penggunaannya bukan hanya untuk diekspor saja, tapi juga penggunaannya bisa digunakan di dalam negeri, seperti untuk kelapa sawit dan pabrik semen, sehingga demand-nya menjadi lebih besar,” tutur Azam.

 

Di sisi lain, legislator dapil Jawa Timur III itu menambahkan, usai Pemilu mendatang, Komisi VI DPR RI akan mengundang Direksi PT. Barata Indonesia untuk menyampaikan margin dari masing-masing divisi terkait dengan keuntungan PT. Barata Indonesia secara keseluruhan. (cas/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...